SEBELUM UJIAN SKRIPSI, MAHASISWA STAIHA BAWEAN WAJIB LULUS UJIAN MEMBACA AL-QUR'AN
Berita Terkait
- Peringati MILAD ke-12, STAIHA Bawean gelar jalan sehat dan bagi-bagi Dorprize
- DOSEN STAIHA BAWEAN BERIKAN PELATIHAN GRATIS MEMBUAT WEB MADRASAH SE KKMA DAN KKMTS KECAMATAN SANGKA
- Pelatihan Penulisan Buku Berbasis Hasil Penelitian
- STAI Hasan Jufri Bawean Dan UIN Sunan Ampel Surabaya Sepakati Program KKN Kolaborasi Nusantara
- STAIHA Bawean Bershalawat bersama jama'ah Shalawat Bawean
- STAI Hasan Jufri Bawean Selenggarakan Studium General Dengan Menghadirkan Rektor UNISMA Malang
- Sebanyak 59 Mahasiswa STAI Hasan Jufri Bawean Ikuti Ujian Proposal Skripsi
- Bekali Mahasiswa Semester Akhir, Panitia Skripsi adakan Workshop Penggunaaan Aplikasi Pendukung Rise
- Serah terima Mahasiswa PKL STAIHA Bawean Di Pengadilan Agama Bawean
- STAIHA Bawean gelar Pekan Olahraga Kampus Pada Liburan Semester Ganjil 2022

STAIHAnews - Panitia Skripsi STAIHA Bawean kembali menggelar ujian membacaa Alqur'an khusus bagi mahasiswa tingkat akhir yang menjelang ujian Skripsi. ujian ini diselenggarakan pada hari Sabtu 11 Juni 2022 yang bertempat di gedung pertemuan Lantai 2 STAIHA Bawean. acara ujian ini dimulai jam 07.30 WIB. bagi mahasiswa tidak akan diizinkan mengikuti munaqasyah atau ujian skripsi sebelum lulus ujian Baca Al Qur’an.
Ketentuan ini merupakan kebijakan Pimpinan kampus STAIHA Bawean sebagai alat kontrol mutu bagi alumninya. Ketua STAIHA Bawean, Dr. Ali Asyhar, M.Mpd menjelaskan, kemampuan baca Al qur’an bagi mahasiswa sangatlah penting sebab masyarakat mengidentikkan alumniSTAIHA Bawean sebagai pemuka agama yang memiliki wawasan keagamaan yang baik.
“Ini sebagai upaya kami menjaga marwah lembaga, kita tidak ingin ada alumni kami saat terjun di masyarakat tidak mampu membaca dan menulis Alqur’an dengan lancar dan fasih. Mudah-mudahan upaya kami ini menjadi motivasi bagi mahasiswa untuk terus memperlancar kemampuan membaca Al-Qur'an” ungkapnya.
dari jumlah mahasiswa akhir sebnayak 63 Orang yang mengikuti Ujian ini hanya 54 mahasiswa dikarenakan sakit atau uzur yang lainnya. Pasca pelaksanaan ujian membaca al-Qur'an tersebut, sejumlah mahasiswa dinyatakan tidak lulus karena belum mampu membaca dan menulis Alqur’an dengan lancar dan fasih. Mereka diberi surat untuk disampaikan kepada orang tuanya dan akan diikutkan dalam program pembinaan baca Al-Quir'an yang dilaksanakan oleh Tim dari kampus.
ketua pelaksana Skripsi, Ansharuddin, M.Pd.I menjelaskan, pembinaan ini dilaksanakan rutin setiap hari sampai mahasiswa yang bersangkutan lancar dan fasih.
“Tujuan kami mereka bisa ikut ujian akhir, karena itu kami membuka ruang pembinaan sebagai bentuk tanggung jawab lembaga terhadap mutu mahasiswa, alhamdulillah melalui pembinaan ini mereka yang sebelumnya gagal sudah dinyatakan lulus”. pungkasnya.
Sebagai calon sarjana agama Islam, mahasiswa STAIHA Bawean dituntut menjadi panutan di tengah masyarakat baik terutama dalam bidang keagamaan. STAIHA Bawean saat ini diberikan mandat mengeloa 4 program studi antara lain prodi Hukum Keluarga Islam, Hukum Ekonomi Syari'ah, Pendidikan Agama Islam, Manajemen Pendidikan Islam.
STAIHA Creator